Skip to main content

Di UGM, Ganjar Disambut Teriakan "Jar Ji Jar Beh"

YOGYA - Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo datang kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menghadiri acara "3 Bacapres Bicara Gagasan" kerja sama antara UGM dan Narasi Mata Najwa.


Ganjar tiba di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM pada pukul 18.25 WIB. Ganjar datang bersama rombongan mengendarai roda empat, sesampainya di pintu selatan GSP UGM Ganjar disambut yel-yel oleh pendukungnya.

"Jar ji jar beh, Ganjar siji Ganjar kabeh (Ganjar satu, Ganjar semua)," teriak pendukungnya.

Ganjar juga sempat meladeni foto-foto para pendukung. Tak lama kemudian, dia berjalan memasuki area diskusi di GSP UGM.

Ganjar Pranowo berbicara tegas, lantang dan percaya diri dalam acara Mata Najwa On Stage: Bacapres Bicara Gagasan yang digelar di Graha Sabha Pramana Universitas Gajah Mada (UGM).

Dia sangat interaktif bahkan turun ke panggung mendatangi audiens untuk berdialog langsung. Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menilai acara yang digelar Mata Najwa ini sangat bagus. Ini merupakan kesempatan kedua bertemu dan menyampaikan gagasan di hadapan mahasiswa.

"Ini hari kedua, kemarin saya di UI dan hari ini saya di UGM," ujar dia, Selasa (19/9/2023).

Menurut dia, dua perguruan tinggi besar yang mengundang para bacapres untuk menyampaikan ide gagasan adalah sesuatu yang menarik. Dirinya sangat menyukai kegiatan ini karena muncul pertanyaan-pertanyaan kritis.

Bakal calon presiden yang dikenal dekat dengan rakyat ini menilai UGM dan Mata Najwa memberikan ruang yang sama-sama bisa mencerahkan, klarifikasi dan saling tahu. "Sehingga orang bisa punya preferensi untuk memilih," kata dia.

Antusias mahasiswa dalam mengikuti pidato Ganjar Pranowo terlihat jelas dalam sesi tanya jawab. Banyak mahasiswa yang berebut untuk bertanya kepada Ganjar Pranowo.

Bicara Gagasan

Universitas Gadjah Mada sengaja menghadirkan tiga Bakal Calon Presiden dalam acara bertajuk “Bacapres Bicara Gagasan” yang dipandu Najwa Shihab, di Grha Sabha Pramana UGM, Selasa (19/9).

Bacapres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, serta Prabowo Subianto secara bergantian memaparkan gagasan yang mencakup berbagai topik aktual serta menjawab pertanyaan dari sivitas UGM.

Rektor UGM, Prof Ova Emilia, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari proses pendidikan politik, yang sekaligus menjadi bagian perwujudan kontribusi kampus bagi proses pendewasaan dan penyelenggaraan kualitas demokrasi.

“Tentu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk bisa mewujudkan Pemilu 2024 yang penuh dengan nilai-nilai kompetisi yang sehat dan adil, sarat etika politik, dan mengedepankan politik programatik sebagai mandat nilai-nilai Pancasila dan konstitusi untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan beradab,” kata Ova Emilia.

Ova menyampaikan 5 pesan kebangsaan UGM sebagai Guru Bangsa dan perguruan tinggi negeri pertama yang didirikan oleh negara Indonesia yang berdaulat. Salah satunya, ia mendorong seluruh kontestan Pemilu 2024 dan segenap bangsa untuk berkomitmen menjaga nilai-nilai ke-Indonesiaan yang bertumpu pada prinsip kedaulatan rakyat, kebinekaan dan multikulturalisme, kedaulatan nasional, serta kesejahteraan sosial.

“Kita harus memiliki komitmen, jangan sampai persaingan politik dalam Pemilu justru akan merusak nilai-nilai ke-Indonesia-an dan demokrasi untuk kesejahteraan yang kita yakini. Pemilu bukan sekadar mekanisme untuk bersaing mendapatkan kekuasaan dan kewenangan, namun sebagai mekanisme terbaik untuk bisa menangkap agenda-agenda kerakyatan dan aspirasi kemajuan bangsa untuk selanjutnya diwujudkan dalam kebijakan,” ujarnya.

Anies Baswedan yang mendapat giliran pertama untuk menyampaikan gagasan, berbicara mengenai berbagai isu mulai dari penyediaan lapangan kerja hingga pengembangan energi terbarukan. Ia juga berbicara mengenai aspek keadilan dalam pembangunan dan pengambilan kebijakan.

“Kita selama ini sudah melakukan pembangunan tetapi yang menerima manfaat hanya sebagian. Tanggung jawab kita adalah memasukkan unsur keadilan di dalam seluruh pengambilan kebijakan,” ucapnya.

Pada sesi kedua, Ganjar Pranowo mendapat giliran untuk memaparkan gagasannya. Ganjar berbicara tentang transformasi enam pilar strategis yang meliputi pilar pangan, lingkungan, digital, energi, penegakan hukum, juga pendidikan dan kesehatan. Hal ini ia kaitkan dengan kondisi bonus demografi serta cita-cita Indonesia Emas.

“Menuju 2045 seratus tahun Indonesia, setidaknya ekonomi kita akan melompat dari peringkat tujuh belas menjadi empat. Itu akan bergantung kita dan yang duduk di depan saya,” ujar Ganjar kepada para mahasiswa.

Mendapat giliran ketiga, Prabowo Subianto menyampaikan paparan terkait strategi transformasi bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Dalam paparannya, ia menjabarkan 17 program prioritas yang di antaranya mencakup pemberantasan korupsi, penguatan pertahanan negara, serta swasembada pangan.

"Kita harus mencapai swasembada pangan, dan saya yakin ini bisa. Kalau kita laksanakan dengan benar, kita bukan saja swasembada tapi kita menjadi lumbung pangan dunia,” ujar Prabowo. (Kompas/Inews/PortalJogja/01)