Program Makan Gratis Ibu Hamil, Pelajar dan Siswa Pra Sekolah Prabowo Disebut Pengamat Halusinasi

JAKARTA – Program pemberian makan gratis bagi ibu hamil, pelajar, dan siswa prasekolah untuk mendapatkan gizi seimbang bila Prabowo terpilih sebagaimana disebutkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo dinilai pengamat sebagai tidak masuk akal dan ‘halu’.
Program tersebut dikritisi pengamat ekonomi INDEF Nailul Huda sebagai tidak mendasar dan bahkan ‘halusinasi’.
"Program makan gratis kubu Prabowo juga sangat tidak mendasar dan cenderung halusinasi," kata Nailul, lewat keterangan, Sabtu (9/9/2023) seperti dilansir Wartakota.
“Biaya Rp400 triliun, pendidikan sudah Rp600 triliun, belum lagi biaya pegawainya, transfer ke daerah, dana desa, dan subsidi energi, sudah abis itu APBN,” sambungnya.
Nailul juga mengatakan bahwa program tersebut tidak realistis. Pasalnya Prabowo menurutnya perlu melihat kondisi anggaran yang kemudian ditentukan prioritasnya dalam sebuah kebijakan.
"Tidak ada ruang untuk pembangunan. Jadi sangat tidak realistis. Tim ekonomi dari Pak Prabowo harus melihat kapasitas fiskal kita, anggaran prioritas, hingga kebijakan publik," katanya.
“Tapi ya namanya politik, janji itu harus diucapkan, tapi tidak harus dijalankan bukan?”
Sementara Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal juga turut mengkritisi program. Calon presiden harusnya memperhatikan program berkelanjutan termasuk bantuan tepat sasaran.
“Pertanyaannya, gizi seimbang apakah dengan program makan gratis akan berkelanjutan? Jadi masalah ketepatan sasaran ini sama seperti yang kita hadapi di bansos, cuma langsung dalam bentuk makanan," tutur Faisal.
“Kembali ke tujuannya, pertama apakah bisa mencapai gizi seimbang dalam program makan gratis 1 tahun? Kedua masalah sustainability,” sambungnya seperti dilansir Viva.co.id.
Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan mendadak mengomentari Prabowo Subianto yang menggaungkan progam makan gratis jika menjadi Presiden.
Umar Hasibuan mengatakan, saat Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bilang program BBM gratis, malah diserang.
"Saat Cak Imin bilang program BBM gratis diserang. Lah ini gimana caranya?," kata Umar Hasibuan dalam cuitan Twitternya (6/9/2023) seperti ditulis Fajar.co.id.
Rp400 Triliun/Tahun
Hashim Djojohadikusumo mengatakan ada 44 juta anak sekolah di Indonesia di mana ada sekitar 30 juta anak pra sekolah yang mendapat makanan bergizi.
Jika ditotal dengan ibu hamil, maka ada 77 juta jiwa yang jadi sasaran program makan gratis ala Prabowo. Sementara untuk merealisasikannya dibutuhkan anggaran Rp400 triliun per tahun.
“Kita harus berikan makanan gratis dan bergizi untuk ibu-ibu yang sedang hamil setiap tahun, karena ini untuk memperkuat bayi-bayi dalam rahimnya. Semuanya 77 juta jiwa," katanya.
Meski sejumlah pengamat melihat program tersebut tak rasional, namun Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman yakin bahwa salah satu program bakal calon presiden (bacapres) partainya, Prabowo Subianto, yaitu makan gratis bagi anak-anak dan ibu hamil bisa terealisasi dengan dana sekitar Rp 400 triliun dalam setahun.
"Sudah sangat dihitung, kalau kita punya lumbung pangan, kecil itu urusan itu. Kalau lumbung pangan kita berhasil," kata Habiburokhman kepada Kompas.com, Kamis (7/9/2023).
Lebih lanjut, Habiburokhman menyebut bahwa program itu sangat penting berkaitan dengan asupan gizi. Apalagi, kata dia, Indonesia hingga kini masih memiliki persoalan kesehatan, yaitu stunting. "Jadi kita perlu cari cara yang revolusioner," ujarnya.
Habiburokhman yakin program Prabowo ini berhasil meski menelan biaya fantastis. Dengan kekayaan sumber daya alam yang bisa menghasilkan bahan pangan, dia mengatakan, program ini bisa terwujud. "Negara kita, negara kaya kok (sumber daya alam)," ucapnya.
Namun, bicara soal pangan, Prabowo sendiri dinilai gagal total saat dipercaya Presiden Jokowi mengurus program Food Estate.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dengan keras mengkritisi program lumbung pangan atau food estate yang digagas Presiden Joko Widodo itu menimbulkan banyak masalah.
Seperti dikutip dari Antaranews.com, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut ada penyalahgunaan pengembangan program lumbung pangan tersebut.
Namun, Prabowo ketika disinggung soal masalah tersebut hanya berujar pendek, “Oh ya?”. (BBS/009)