Rahmat Effendi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Wagub Uu Ruzhanul Ulum, keesokan harinya langsung menyerahkan Surat Tugas kepada Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto sebagai Plt Wali Kota Bekasi di Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat, Jumat (7/1/2022).

Ridwan Kamil menyebut proses penyerahan surat tugas segera dilaksanakan mengingat pelayanan kepemerintahan harus tetap berjalan kondusif, tidak boleh dalam keadaan kosong, agar dapat dipertanggung jawabkan.

Hasil pemeriksaan KPK, Bang Pepen, sapaan akrab Rahmat Effendi sudah mengantongi uang suap sampai Rp7,1 miliar.

Uang suap tersebut didapat dari komisi pihak swasta yang dapat pembebasan lahan sekolah di wilayah Rawalumbu, pembebasan lahan Polder 202 Rawalumbu, serta pembebasan lahan Polder Air milik pengembang perumahan di daerah Kranji.

Terlebih, pada Rabu pagi, Walikota Bekasi masih menghadiri sidang paripurna di DPRD Kota Bekasi. Sidang ini untuk membahas rancangan peraturan daerah (raperda)  tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah dan raperda untuk pencabutan Perda Nomor 09 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan Daerah. Kedua raperda itu telah ditandatangani oleh Pemerintah Kota Bekasi dan DRPD Kota Bekasi.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota menyampaikan kepada anggota Panitia Khusus (Pansus)  17 dan 20.

Penyerahan penghargaan dilakukan dalam rangkaian apel perdana tahun 2022 yang juga dihadiri Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto.

Penghargaan bergengsi pelayanan publik yang diberikan untuk predikat kepatuhan tinggi standar pelayanan publik 2021 dengan peringkat IV nasional dengan nilai 91,67 yang diberikan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpatu Satu Pintu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

Di kantor Dinas Sosial sosial tersebut, Walikota menemukan adanya antrian warga yang mengurus beberapa kebutuhan pelayanan sosial.

Warga mengurus berbagai kebutuhan, mulai dari Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), izin yayasan, konsultasi mengenai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan pembinaan orang  terlantar.

Percepat Layanan

Hal ini tampak di TipTop Tambun Selatan. Pada Sabtu (3/7/2021) pagi, antrean mengular sudah hampir 200 meter. Mereka banyak yang terpaksa antre sejak pagi karena beberapa hari terakhir antrean pada siang dan malam hari lebih panjang.

“Saya sudah dua hari terakhir datang ke sini dan nggak dapat antrean. Sehingga, pagi ini, sebelum buka terpaksa datang lagi ke sini untuk bisa belanja kebutuhan rumah tangga,” kata Ny. Aisah.

BEKASI – Neta Saputra Pane yang dikenal sebagai pengamat kepolisian sekaligus ketua presidium Indonesia Police Watch (IPW) meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Kota Bekasi, pukul 10.40 WIB, Rabu (16/06/2021).

Neta menghembuskan nafas terakhirnya setelah dirawat di rumah sakit tersebut karena terkena Covid-19 sejak 5 Juni 2021 lalu.