Terdampak Skandal Uji Sertifikasi Nilai Pasar Mobil Toyota & Mazda Jatuh
JAKARTA – Skandal uji sertifikasi kendaraan yang terjadi di perusahaan pembuat mobil asal Jepang, Toyota Motor Corporation mulai berdampak pada nilai pasar. Pekan lalu Toyota sudah kehilangan nilai pasar lebih dari 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp243 triliun (kurs Rp 16.200 per dollar AS).
Saham Toyota anjlok sejak Kementerian Transportasi Jepang menemukan kecurangan saat sertifikasi model tertentu. Saham produsen mobil terbesar Jepang itu turun lebih dari 5,4 persen pada minggu lalu.
Skandal yang terungkap pada 3 Juni 2024 ini, membuat nilai pasar Toyota turun tajam, sekitar 2,45 triliun yen Jepang atau sekitar 15,62 miliar dollar AS.
Sementara itu, saham produsen mobil terbesar kedua, Mazda juga ikut terseret turun 7,7 persen pada periode yang sama, dan kehilangan kapitalisasi pasar sebesar 80,33 miliar yen minggu lalu.
Inspeksi menyeluruh yang dilakukan oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata, yang juga menemukan kecurangan dalam permohonan sertifikasi oleh produsen mobil lain seperti Honda, Suzuki, dan Yamaha.
Minggu lalu, saham Honda turun 5,75 persen, dan Yamaha Motor kehilangan 2,2 persen, sementara Suzuki Motor turun tipis 0,3 persen
Namun demikian, saham para pembuat mobil itu berhasil menguat pada perdagangan Senin. Saham Toyota naik 1,7 persen, Honda menguat 2,13 persen dan Mazda bertambah 1,7 persen. Suzuki dan Yamaha yang juga terlibat dalam skandal yang sama berakhir lebih tinggi.
Kelima perusahaan pembuat kendaraan terbesar itu telah menyerahkan data pengujian yang salah. Sementara dalam kasus Toyota dan Mazda, mereka memalsukan kendaraan yang digunakan dalam uji tabrak.
Menyusul laporan investigasi kementerian, pada 3 Juni 2024, Toyota mengumumkan akan menghentikan sementara pengiriman dan penjualan tiga model yang saat ini diproduksi di Jepang, yaitu Corolla Fielder, Corolla Axio dan Yaris Cross.
Pimpinan Toyota Akio Toyoda juga meminta maaf kepada pelanggan dan pemangku kepentingan perusahaan, serta mengakui bahwa tujuh modelnya tengah diuji menggunakan metode yang berbeda dari standar yang ditetapkan oleh otoritas nasional.
Secara terpisah, Mazda menyatakan telah menangguhkan penjualan model Roadster RF dan Mazda 2 mulai 30 Mei. Namun kedua perusahaan mengatakan bahwa pelanggan masih dapat terus mengendarai mobil produksinya.
Kementerian Perhubungan Jepang mengatakan akan melakukan inspeksi lapangan terhadap lima perusahaan yang melaporkan adanya pelanggaran tersebut. Inspeksi terhadap produsen mobil Jepang dilakukan setelah unit Toyota Daihatsu mengatakan pada bulan Desember bahwa mereka akan menghentikan pengiriman semua kendaraan baik di luar negeri maupun di Jepang.
Ini terungkap setelah penyelidikan pihak regulasi keselamatan menemukan adanya masalah pada 64 model, termasuk 22 model yang dijual dengan merek Toyota. Daihatsu sendiri mengatakan pada bulan April tahun lalu bahwa pihaknya telah melakukan uji keselamatan tabrakan samping yang dilakukan terhadap 88.000 mobil kecil, yang sebagian besar dijual dengan merek Toyota.
Honda & Mazda Juga Digeledah
Setelah menggeledah kantor Toyota, Kementerian Transportasi Jepang pada Senin (10/6/2024) melakukan inspeksi di kantor pusat Honda Motor Co dan Mazda Motor Corp, Tokyo Jepang sebagai bagian dari penyelidikan penipuan uji kendaraan yang melibatkan lima produsen.
Kementerian tersebut pekan lalu menggeledah kantor pusat Toyota Motor Corp, Yamaha Motor Co, dan Suzuki Motor Corp setelah mengungkapkan penyimpangan yang dilakukan oleh lima produsen tersebut dalam pengujian untuk mendapatkan persetujuan jenis, yang diperlukan untuk produksi massal.
Kementerian sedang menyelidiki rincian penyimpangan dan mencari tahu apakah ada kesalahan lainnya.
Setelah menyelesaikan penyelidikannya, kementerian berencana menguji 38 model yang terkena dampak untuk memastikan apakah model tersebut memenuhi standar persetujuan jenis.
Kementerian akan mencabut perintah penangguhan pengiriman enam model dari Toyota, Mazda dan Yamaha jika terbukti memenuhi standar atau melakukan penyimpangan. (NHK/Kompas/Republika/01)
- 24 views







Leave a Reply